Rabu, 25 Januari 2012

Cerpen ku : Bunga Persahabatan ( 2 )

Akhirnya,Lovanka tidak tahan lagi dengan sikap Ammara, dia merasa Ammara melupakan persahabatan mereka yang telah mereka jalani selama 8 tahun silam.Lovanka yang sedang menyiram tanaman nya langsung berhenti dan pergi ke rumah Ammara"Kamu mau kemana?"tanya ibu nya Lovanka,"Ke rumah Ammara"jawab Lovanka pendek.Ia mendatangi rumah Ammara dan mendapati Ammara sedang bersantai di sofa sambil di depannya tersaji 1 piring biskuit dan 1 gelas susu.Lovanka makin geram saja,"Apa-apaan ini?"kata Lovanka pelan sekali,Ammara yang melihat sahabatnya datang ,langsung menyambutnya ceria,"Halo sahabat! Gimana kabarmu? Maaf aku jarang ketemu sama kamu soalnya temanku ngajakin aku ke Mall,kamu mau gak kalo aku...","STOP!"potong Lovanka,Ammara memandangnya heran,"Kamu itu sahabat macam apa,ha?! Kamu enak-enakan pergi dengan temanmu,sehingga kamu lupa akan kewajibanmu!"ketus Lovanka,amarahnya tak tertahan lagi.

Ammara terkejut mendengarnya,"Ma..maksudmu? Kewajiban apa?"tanya Ammara,Lovanka melotot,"Heh..apa kamu lupa? Lupa dengan rencana kita dulu? Lupa akan bibit mawar kita?"kata Lovanka sambil menatap benci sahabatnya itu,sebenarnya dia ikhlas sudah merawat bibit Ammara,tapi Ammara malah bersikap seenaknya saja.Ammara tertegun,ia ingat,betapa bahagia nya ia dan Lovanka ketika mendapatkan bibit mawar merah itu setelah mereka bekerja keras membantu Bu Saidah membersihkan taman nya.Tapi kini ia malah tidak bertanggung jawab,sadar akan hal itu,air mata Ammara menetes,Lovanka masih terdiam."Maafkan aku.."kata Ammara lirih,"Aku sudah lalai akan kewajibanku,aku sendiri yang ingin sekali kalau bunga itu tumbuh,tapi bagaimana mau tumbuh? aku saja tak pernah merawatnya,padahal kita sudah punya kewajiban masing-masing"ucapnya dengan rasa bersalah,"Aku memang bukan sahabat yang baik buat kamu,mungkin aku telah melupakan kamu...jadi,maafkan aku"kata nya sambil berlinang air mata,perlahan rasa benci Lovanka berubah menjadi rasa kasihan,bagaimanapun Ammara adalah sahabatnya dari ia masih kecil."Baik,aku memaafkanmu,tapi kamu harus berjanji...kamu mau merawat mawar itu dengan ikhlas dan tidak lalai kewajiban,anggap saja itu mawar persahabatan kita.."terang Lovanka sambil tersenyum,"Baik,aku berjanji akan merawatnya,supaya subur seperti persahabatan kita,Lovanka.."ucap Ammara sambil tersenyum bahagia.

Well,itu cerpen gue. Gimana? Bala gak? Oke tolong kritik sarannya yaa,dan makasih udah mau baca! :* {}


Tidak ada komentar:

Posting Komentar